Pilihannetizen.id – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memutuskan mendukung pasangan calon nomor urut 3, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Dengan demikian, eks Gubernur DKI Jakarta 2014-2017 itu berbeda pilihan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal ini terbilang mengejutkan karena Ahok dan Jokowi diketahui bukan hanya rekan politik, tetapi juga dekat secara personal.
Mengutip Sosial media Pilihannetizen.id, Ahok mengatakan, banyak orang meminta dirinya untuk menerapkan prinsip ‘a friend is always loyal’ pada Pilpres 2024, seperti yang pernah dia terapkan pada Pilpres 2019.
Mereka meminta dirinya untuk mengikuti arah dukungan Jokowi kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Hanya saja, Ahok menegaskan, loyalitas yang dimaksud bukan kepada pribadi namun perjuangan.
Ahok juga telah memutuskan mundur dari kursi komisaris PT Pertamina (Persero). Hal ini seiring dengan pernyataan Ketua TPN Ganjar-Mahfud Maluku Benhur Watubun yang Ahok akan mendampingi Ganjar kampanye di Kota Ambon.
Sebagai pejabat publik, harta Ahok pun menjadi sorotan publik. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, Ahok juga pernah menduduki kursi anggota DPR RI.
Melansir dari LHKPN 2022, harta terbaru yang dilaporkan Ahok saat ini mencapai Rp 53,67 miliar. Pada laporan LHKPN teranyar, harta Ahok melonjak 39,22% dibandingkan tahun laporan sebelumnya.
Akan tetapi bila dibandingkan posisi 2019, harta Ahok hanya naik 6,9%.
Rinciannya, harta kekayaan berdasarkan LHKPN 2022 berupa tanah dan bangunan senilai Rp 43,2 miliar. Dia melaporkan 23 aset propertiyang tersebar di Belitung Timur hingga Depok.
Ahok dalam LHKPN terbaru tercatat tidak memiliki alat transportasi. Akan tetapi dia melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp 1,06 miliar.
Kemudian Ahok memiliki surat berharga sebesar Rp 11,34 miliar, harta lainnnya sebesar Rp 1,3 miliar.
Dengan demikian secara keseluruhan harta kekayaan tanpa utang mencapai Rp 62,6 miliar.
